Doa Malaikat Pelindung

Doa Malaikat Pelindung

Menghibur wisatawan

Tari Barong merupakan objek wisata yang populer di Bali. Ini adalah cara bagi wisatawan untuk belajar tentang budaya Bali dan merasakan pertunjukan tari tradisional yang unik.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

Berikut beberapa tips tambahan untuk membuat topeng barong dengan bubur kertas:

Harga Topeng Barong di pasaran cukup beragam, tergantung dari ukuran, detail, dan materialnya. Harga jual topeng ini di Bali berkisar antara Rp450.000 untuk 45 x 25 cm dan terbuat dari kayu sandat.

Selain itu, harga jual Topeng Barong ini juga ada yang mencapai Rp1.000.000-Rp3.000.000 per buahnya. Topeng ini biasanya juga diburu kolektor, terutama karena keunikannya.

Mengusir roh jahat

Topeng Barong dipercaya memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat. Dalam mitologi Bali, Barong adalah pelindung rakyat dan simbol kebaikan.

Tarian ini sering dilakukan untuk melindungi desa dari roh jahat dan membawa keberuntungan.

Apa Arti Warna dari Topeng Barong?

Topeng barong memilliki warna dengan arti tersendiri - WonderVerse Indonesia

Secara umum, topeng-topeng di Indonesia, termasuk topeng barong, memiliki warna-warna yang khas. Warna-warna topeng ini mencerminkan karakter atau sifatnya.

Baca Juga: Pantai Jimbaran, Daya Tarik Memukau di Selatan Pulau Dewata

Gimana, sekarang pengetahuanmu tentang topeng barong sudah semakin luas, kan? Kalau kamu bisa membuat topeng barong kamu sendiri, bukan enggak mungkin kamu bisa menjualnya di pulau WonderGoods yang ada di WonderVerse! Melalui WonderGoods, kamu bisa melihat keindahan budaya Indonesia sambil melakukan jual beli barang hingga makanan lho!

Tertarik untuk merasakan pengalaman jual-beli di WonderGoods sambil menjelajahi Indonesia di dunia metaverse? Yuk, login sekarang di halaman ini, pilih avatar kamu, dan kunjungi WonderGoods!

Anak itu akan meninggalkan jejak mayat dengan malaikat pelindung seperti itu.

This kid's gonna leave a trail of bodies with a guardian angel like that.

MENDULANG DOA MALAIKAT

Oleh Ustadz Muhammaad Yassir, Lc

Doa adalah senjata Mukmin. Permintaan yang dipanjatkan kepada Allâh Azza wa Jalla , dengan bersimpuh di hadapan-Nya; penuh rasa tunduk dan menghamba pada-Nya. Doa yang kita haturkan pada Allâh Subhanahu wa Ta’ala pasti disetai harapan penuh agar dikabulkan oleh-Nya, baik terkait keinginan dunia apalagi keinginan di akhirat kelak.

Banyak jalan yang ditempuh orang dalam usaha bagaimana mendapatkan doa yang mustajab (yang dikabulkan Allâh Subhanahu wa Ta’ala ), di antara jalan yang diusahakan adalah menitipkan doa.

Tidak sedikit di atara jamaah haji yang mendapatkan lembaran-lembaran kertas yang berisikan titipan doa dari sanak keluarga dan juga para tetangga. Mereka semua mengharapkan doa titipan itu dipanjatkan di tanah suci Mekkah dan Madinah. Pinta doa itu supaya dipanjatkan di Masjid Nabawi; di Raudhah; di depan Ka’bah ; di tanah Arafah dan tempat lainnya di tanah suci.

Namun tidak jarang orang yang dititipi ini terlihat kurang khusyu’ dalam doanya, mungkin karena begitu banyak titipan yang harus diingat atau dibacakan, akhirnya doa dia hanya bertujukan untuk memenuhi permintaan bukan agar doa itu diterima. Sehingga membuat ia berdoa ala kadarnya, yang penting ketika pulang dari haji nanti jika ditanya, “kamu doakan saya ngak?” maka ia bisa menjawab, “Ya, doa titipan kamu telah saya panjatkan”.

Sebegitu semangatnya keinginan orang agar ada orang lain yang berdoa untuk dirinya,  apalagi bila orang yang berdoa itu adalah orang yang terkenal shaleh; rajin ibadah sholat malam; seorang alim Ulama.

Namun, apa hukumnya meminta didoakan orang lain?

Syaikh Shaleh Alu Syaikh hafizhahullah pernah ditanya akan hal ini, beliau menjawab:

“Para Ulama mengatakan, pada dasarnya perbuatan ini makrûh hukumnya. Kalaukita perhatikan dari sirah para sahabat Nabi dan para tâbi’in, mereka tidak suka bila dimintai doa bahkan melarangnya dan terkadang mereka berkata, “Apakah kami ini para Nabi, hingga kalian minta didoakan?” seperti yang pernah diucapkan Huzaifah Radhiyallahu anhu dan Muadz Radhiyallahu anhu. Imam Mâlik bin Anas rahimahullah jika dimintai doa, maka beliau rahimahullah  akan melarang orang tersebut. Ini bertujuan agar orang lain tidak menggantungkan hatinya pada Imam Mâlik rahimahullah. Karena yang pantas untuk diharapkan doa adalah dari para Nabi.”[1]

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan bahwa sebenarnya tidak berdosa meminta didoakan orang lain, karena perbuatan itu boleh saja. Hanya saja perbuatan itu tidak diperintahkan oleh Allâh Azza wa Jalla , bahkan kita dilarang meminta-minta pada orang lain, seperti dilarang meminta harta. Adapun bila permintaan doa itu bertujuan agar orang yang berdoa juga mendapatkan pahala, maka perbuatan seperti itu terpuji. Berbeda halnya bila maksud permintaanya hanya bertujuan agar terpenuhi keinginan pribadi saja dari doa itu.[2]

Bagaimana Kalau Malaikat Yang Mendoakan? Dalam pembahasan ini, kita bukan sedang meminta agar orang lain mendoakan kita. Tapi, bagaimana bila yang berdoa untuk kita adalah para Malaikat Allâh Subhanahu wa Ta’ala , tanpa harus kita minta titipan?

Kira-kira apa tanggapan anda jika didoakan oleh para malaikat? Makhluk Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang sangat taat kepada-Nya, tidak pernah bermaksiat dan senantiasa melaksanakan perintah-Nya. Pasti dan sangat pasti, kita akan kegirangan dan gembira menyambut doa dari mereka apalagi jika doa tersebut dipanjatkan tanpa harus ada titipan terlebih dahulu.

Malaikat adalah makhluk gaib. Kita wajib mengimani akan adanya para malaikat, walaupun kita tidak pernah melihat mereka. Inilah keistimewaan orang Muttaqin (orang-orang yang bertaqwa) dibandingkan manusia lainnya, yaitu beriman pada hal ghaib, yang salah satunya adalah beriman kepada malaikat.

Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang kehidupan dan aktifitas malaikat, tidak boleh sembarangan, namun harus berdasarkan dalil dari al-Qur’ân dan Sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

Telah disebutkan dalam dalil-dalil hadits Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa malaikat akan mendoakan untuk kaum Muslimin di saat-saat tertentu.

Berikut ini adalah beberapa keadaan dan amalan yang membuat kita bisa mendulang doa dari para malaikat.

1. Berada di masjid dalam keadaan suci dari hadats Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ الَّذِي صَلَّى فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ تَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ

Malaikat akan selalu berdoa untuk orang yang berada di masjid atau mushalla tempat ia shalat, selama ia belum batal wudhu’nya saat duduk di sana. Para malaikat akan berdoa dengan mengucapkan, “Ya Allâh, ampunilah dia dan limpahkan rahmat-Mu kepadanya”. (HR. al-Bukhâri, no. 434)

Masjid adalah tempat terbaik di muka bumi. Tidak ada salahnya bila kita berdiam lama di dalamnya, apalagi jika bertujuan untuk menunggu shalat berikutnya, karena dengan demikian juga bisa mendulang pahala besar.

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ أَدُلُّكُمْ بِمَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ:

Maukah kalian aku tunjukkan amalan yang bisa menghapus dosa dan mengangkat derajat kalian di hadapan Allâh Azza wa Jalla ?

Para sahabat menjawab, “Tentu, kami mau wahai Rasûlullâh.”

Maka Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاط

Menyempurnakan wudhu walaupun di saat kalian lagi tidak suka menyentuh air; memperbanyak langkah menuju masjid; dan tetap menanti shalat setelah melaksanakan shalat, karena semua perbuatan itu adalah ribâth, karena semua perbuatan itu adalah ribâth, karena semua perbuatan itu adalah ribâth (HR. Muslim, no. 251)

Yang dimaksud ribâth adalah menahan diri dalam perbuatan taat, seperti para penjaga tapal batas negara Islam dari serangan musuh.

2. Mendoakan orang lain tanpa diketahui oleh orang yang bersangkutan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَتِ الْمَلاَئِكَةُ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

Jika seseorang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan dia, maka malaikat akan ikut mengaminkan doa tersebut seraya juga berdoa, “Semoga kamu juga mendapatkan seperti yang engkau doakan untuk saudaramu” (HR. Abu Daud, no. 1536)

Hikmah besar yang dapat kita petik dari amalan “berdoa untuk orang lain tanpa diketahui oleh orang tersebut” adalah, ikhlas, tanpa tekanan, tanpa pamrih, jauh dari sifat hasad.

Ibnu Taymiyah rahimahullah berkata, “Mendoakan untuk orang lain tanpa sepengtahuan dia, jauh lebih besar pengaruh untuk diterima dibandingkan dengan doa di hadapan orang yang bersangkutan. Hal tersebut dikarenakan doa jarak jauh itu lebih sempurna ikhlasnya, dan lebih bisa jauh dari syirik (riya). Mana bisa disamakan antara orang berdoa untuk orang lain tanpa diminta dengan orang yang mendoakan karena di hadapannnya ada orang yang meminta titipan doa.[3]

Lihatlah, betapa dalam rasa ukhuwah seorang yang rela menyisihkan waktu dalam doanya untuk orang lain. Tidak ada rasa canggung pada dirinya ketika tahu temannya butuh rumah, ia panjatkan doa di keheningan malam, “Ya Allâh, temanku butuh rumah, berikanlah padanya rumah.”

Ketika tahu temannya butuh mobil, ia tengadahkan tangannya seraya berucap, “Ya Allâh, temanku itu butuh mobil, lapangkanlah rezekinya agar ia bisa membeli mobil”

Perbuatan yang mulia ini akan secara langsung dibalas oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala di dunia, yaitu dengan adanya malaikat Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang akan ikut mendoakan dia seperti doanya untuk temannya.

Wahai saudaraku kaum Muslimin! Rahmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala itu maha luas, tidak akan pernah berkurang bila sebagian dari rahmat itu engkau pintakan untuk saudaramu; Tidak akan terhalangi nikmat itu menuju ke arahmu dikarenakan dalam doamu engkau arahkan ke saudaramu.

3. Berdoa saat keluar dari rumah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ. قَالَ « يُقَالُ حِينَئِذٍ هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ

Kalau seseorang keluar rumah seraya berdoa :

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Dengan nama Allâh, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan upaya selain dengan pertolongan Allâh. Maka malaikat akan berdoa untuk dia dengan ucapan, “Semoga engkau diberikan petunjuk, dipenuhi keinginanmu dan dilindungi Allâh”. Maka, yang terjadi adalah setan semua menghindar darinya sambil berkata pada teman-temannya, “Bagaimana bisa kalian menyesatkan orang yang telah diberi petunjuk, dipenuhi keinginannya, dan dilindungi oleh Allâh.” (HR. Abu Daud, no. 5097)

4. Berinfak setiap pagi hari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Di setiap pagi hari, ada dua malaikat yang turun ke bumi, mereka berdoa, yang satu mengucapkan, “Ya Allâh, berikanlah balasan yang lebih baik untuk orang yang berinfa  di jalan-Mu.” Sedangkan yang satunya lagi mengucapkan, “Ya Allâh, berikanlah kehancuran dalam harta orang yang menahannya” (HR. al-Bukhâri dan Muslim)

Seringnya, kalau kita berinfak, pasti ada harapan kalau orang yang kita berikan dana tersebut mendoakan kita agar rezeki kita bertambah lancar, bahkan terkadang kita tidak malu-malu minta didoakan, karena merasa sudah berjasa atau meminta balas budi berupa doa.

Dengan mengetahui hadits di atas. Maka, janganlah merasa khawatir bila kita berinfak, karena ada malaikat Allâh Azza wa Jalla yang senantiasa mendoakan kita.

5. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ

Sungguh Allâh Azza wa Jalla dan para malaikatnya serta seluruh penghuni langit dan bumi sampai semut di lubangnya dan ikan dilautan akan bershalawat (berdoa) untuk orang yang mengajarkan ilmu bermanfaat (HR. Tirmizi, no. 2685)

Para Ulama mengatakan, shalawat dari Allâh Azza wa Jalla adalah pujian-Nya di hadapan para malaikat-Nya, sedangkan shalawat para malaikat adalah doa mereka untuk orang yang bersangkutan.

Kepada semua para guru, pengajar dan pendidik. Jangan khawatir kalau terkadang jasamu dilupakan oleh anak muridmu. Karena Allâh Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah lupa. Dan banyak makhluk Allâh Subhanahu wa Ta’ala lain yang akan mengenang jasa engkau dan berdoa selalu untuk engkau.

6. Shalat di shaf pertama Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الأوَّلِ

Sungguh Allâh Azza wa Jalla dan para malaikatNya akan bershalawat untuk orang yang shalat di saf-saf urutan pertama

Keutamaan shaf pertama pantas untuk diperlombakan, atau diundi. Karena besar sekali keutamaannya namun sedikit tempatnya, tidak bisa ditempati oleh semua orang.

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا عَلَيْهِ

Seandainya orang-orang tahu pahala dan ganjaran yang akan mereka dapatkan dari adzan dan shalat pada shaf pertama, sedangkan mereka tidak bisa memperolehnya selain dengan cara diundi terlebih dahulu, maka mereka akan mengadakan undian untuk berebutan mendapat adzan dan shaf pertama (HR. al-Bukhâri, No: 590)

Inilah beberapa amalan yang dapat kita usahakan agar kita termasuk orang yang didoakan oleh malaikat Allâh. Jumlah yang kami sebutkan di tulisan ini bukan berarti untuk membatasi, namun inilah yang kami dapatkan dari dalil yang kam ketahui. Bila ada dalil lain yang shahih semakna dengan pembahasan ini, maka kami akan menerimanya dengan lapang dada.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun XVIII/1435H/2014M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] Lihat, kitab at-Tamhîd li syarh Kitâb Tauhîd [2] Lihat Majmû’ Fatâwâ (1/134 [3] Majmû’ Fatâwâ, 1/328

Doa Malaikat Tuhan atau Doa Angelus adalah salah satu devosi untuk menghormati penjelmaan Tuhan menjadi manusia, dan didoakan tiga kali dalam sehari, pada pagi hari, siang hari dan sore hari, ketika lonceng dibunyikan. Doa Malaikat Tuhan terdiri dari tiga kali doa Salam Maria yang diselingi dengan beberapa ayat, jawaban, dan sebuah doa. Istilah "Angelus" berasal dari kata pertama dari doa ini dalam bahasa Latin.

Kebiasaan untuk mendoakan doa pada pagi hari dimulai di Parma, pada tahun 1318, ketika tiga kali doa Bapa Kami dan tiga kali doa Salam Maria diperintahkan untuk didoakan, untuk mendapatkan berkat kedamaian. Lonceng yang memberikan tanda dikenal sebagai Peace Bell. Hal serupa juga ditetapkan oleh Uskup Agung Arundel pada tahun 1399.

Lonceng yang dibunyikan pada siang hari dimaksudkan untuk memanggil orang-orang beriman untuk melakukan meditasi sebagai peringatan akan sengsara Yesus, dan hanya dibunyikan pada hari Jumat. Tetapi setelah beberapa saat, lonceng juga dibunyikan pada hari-hari lainnya.

Pada awalnya Doa Malaikat Tuhan hanya terdiri dari bagian pertama doa Salam Maria yang diulang tiga kali. Doa ini didoakan untuk keberhasilan para tentara Salib dalam peperangan pada masa itu.

Bagaimana Cara Membuat Topeng Barong Bali?

Membuat topeng barong bisa menggunakan kayu atau bubur kertas - WonderVerse Indonesia

Jika kamu tertarik untuk memiliki topeng barong, kamu bisa membelinya di pasaran atau e-commerce.

Harga topeng barong pun beragam mulai dari sekitar Rp50,000 untuk ukuran mini hingga Rp250,000 untuk topeng barong dengan kualitas yang cukup bagus dan berukuran sedang.

Namun, jika kamu ingin membuatnya sendiri, ada banyak cara berbeda untuk membuat topeng barong yang bisa kamu coba. Yuk, simak salah satu caranya di bawah ini!

Sumber-sumber Alkitab

Narasi yang diringkaskan dengan begitu indah di dalam devosi ini dapat ditemukan pada bab pertama Injil Lukas dan dari Injil Yohanes. Jadi, dengan mendoakannya, kita diingatkan pada pagi hari, siang hari dan sore hari akan Dia yang atas nama-Nya kita akan diselamatkan dan Bunda Maria. Selama Masa Paskah, doa Malaikat Tuhan diganti dengan doa Ratu Surga (Regina Cæli).[butuh rujukan]

℣. Maria diberi kabar oleh Malaikat Tuhan, ℟. bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus. Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.

Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin.

℣. Aku ini hamba Tuhan, ℟. terjadilah padaku menurut perkataanmu. Salam Maria ...

℣. Sabda sudah menjadi daging, ℟. dan tinggal di antara kita. Salam Maria ...

℣. Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, ℟. supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Marilah Berdoa: Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin.

℣. The Angel of the Lord declared unto Mary, ℟. and she conceived by the power of the Holy Spirit. Hail Mary, full of grace, the Lord is with thee. Blessed art thou amongst women, and blessed is the Fruit of thy womb, Jesus. Holy Mary, Mother of God, pray for us sinners, now and at the hour of our death. Amen.

℣. Behold the handmaid of the Lord. ℟. Be it done unto me according to thy word. Hail Mary...

℣. And the Word was made flesh, ℟. and dwelt amongst us. Hail Mary...

℣. Pray for us, O Holy Mother of God. ℟. That we may be made worthy of the promises of Christ.

Let us pray: Pour forth, we beseech Thee, O Lord, Thy grace into our hearts, that we to whom the Incarnation of Christ, Thy Son, was made known by the message of an angel, may by His Passion and Cross be brought to the glory of His resurrection; through the same Christ our Lord. Amen.

℣. Angelus Domini nuntiavit Mariae ℟. et concepit de Spiritu Sancto. Ave Maria, gratia plena, Dominus tecum. Benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventris tui, Iesus.

Sancta Maria, Mater Dei, ora pro nobis peccatoribus, nunc, et in hora mortis nostrae. Amen.

℣. Ecce, ancilla Domini. ℟. Fiat mihi secundum verbum tuum. Ave Maria...

℣. Et Verbum caro factum est. ℟. et habitavit in nobis. Ave Maria...

℣. Ora pro nobis, Sancta Dei Genetrix, ℟. ut digni efficiamur promissionibus Christi.

Oremus: Gratiam Tuam, quaesumus, Domine, mentibus nostris infunde, ut qui angelo nuntiante, Christi, Filii Tui, Incarnationem cognovimus, per passionem eius et crucem ad resurrectionis gloriam perducamur. Per eundem Christum, Dominum nostrum. Amen.

lonceng angelus di dentangkan saat jam-jam tepat untuk pendarasan doa angelus ( Pkl.06.00, 12.00, 18.00 ) di beberapa wilayah terkadang pada pukul 15.00 . Dentangan lonceng yang biasa didentangkan di gereja - gereja katolik pada umumnya dengan pola sebagai berikut:[butuh rujukan]

(UINSGD.AC.ID) — Perjalanan ibadah haji dan umrah adalah perjalanan untuk menghimpun kebaikan. Hal ini niscaya dilakukan, sebab predikat haji mabrur dan umrah maqbul, sangat beririsan bahkan dikonstruk oleh himpunan kebaikan itu.

Sedari jauh, dalam Qs. Al-Mulk ayat 2 Allah menegaskan, bahwa visi dan orientasi penciptaan kehidupan dan kematian, adalah untuk menguji siapakah diantara umat manusia yang paling produktif dengan kebaikan. Sebagai bagian dari pojok kehidupan, tentu saja perjalanan ibadah haji dan umroh, tidak boleh hampa dari himpunan kebaikan itu.

Dalam spirit menghimpun kebaikan, penduduk langit, dalam hal ini para malaikat Allah, ternyata tidak tinggal diam. Mahluk yang diciptakan dari cahaya ini, membanjiri manusia, mahluk yang diciptakan dari tanah, dengan doa-doa terbaiknya bila terlibat dalam usaha menghimpun kebaikan.

Diantara kebaikan yang bisa dihimpun sekaligus bisa memikat derasnya doa malaikat, adalah memanjatkan doa-doa terbaik untuk orang lain tanpa sepengetahuan mereka yang didoakan. Dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah Saw bersabda, ”Tidak ada seorang muslim yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berdoa, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim).

Ketika dalam perjalan haji dan umrah, kita melihat orang yang kelelahan lalu didoakan kuat. Melihat orang kesusahan, lalu didoakan mudah. Melihat orang menderita lalu didoakan bahagia. Melihat orang yang sakit lalu didoakan sehat. Saat itu dengan deras malaikat mendoakan kita dengan kebaikan yang sama.

Berikutnya dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya jika seorang hamba duduk di masjid setelah melaksanakan shalat, maka para malaikat akan bershalawat untuknya, dan sholawat malaikat kepadanya adalah berdoa: “Ya Allah, ampunilah Ia. Ya Allah, sayangilah Ia.” Jika ia duduk untuk menunggu shalat, maka para malaikat akan bershalawat kepadanya, shalawat mereka kepadanya adalah dengan berdoa: “Ya Allah, ampunilah Ia. Ya Allah, sayangilah Ia.” (HR Imam Ahmad).

Melalui petunjuk hadits ini, setiap jemaah haji dan umrah, sejatinya bisa menghimpun kebaikan dengan mengambil kesempatan untuk beri’tikap menunggu waktu shalat dan tidak terburu-buru pulang setelah sholat, di Masjidil Haram dan Masjidin Nabawi. Sebab ampunan dan rahmat Allah, sebagai penopang mabrurnya haji dan maqbulnya umrah akan deras mengalir didokan malaikat.Selain itu, berdasarkan petunjuk dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah, para Malaikat-Nya, penduduk langit dan bumi, hingga semut-semut yang ada di lubangnya, hingga ikan-ikan, benar-benar semuanya bershalawat (memintakan ampun) untuk orang yang mengajari kebaikan kepada manusia.” (HR. At-Tirmidzi).

Dalam spirit hadits ini, agar memikat doa-doa terbaik dari penduduk langit dan bumi, hingga menjadi penopang diraihnya haji yang mabrur dan umrah yang maqbul, perjalanan ibadah haji dan umrah bisa digunakan sebagai kesempatan untuk mengajarkan kebaikan.

Mengajarkan kebaikan, tentu saja tidak hanya terikat pada sesuatu yang bernuansa akademis, namun terkait erat dengan segala hal praktis. Memberi tahu jamaah yang tidak tahu. Memberi petunjuk pada jamaah yang membutuhkan arah, meneguhkan sesuatu yang meragukan. Itu semua merupakan bagian dari mengajarkan kebaikan.

Untuk haji mabrur dan umrah maqbul, menghajatkan derasnya doa-doa penduduk langit. Berburulah mendapatkan doa-doa malaikat, dengan menghimpun kebaikan yang bisa memikatnya. Anda pasti bisa.  Dr. Aang Ridwan, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Sumber, Pikiran Rakyat 26 September 2023

Doa Malaikat Tuhan, atau yang dikenal dalam Bahasa Inggris sebagai “Angelus Prayer“, adalah salah satu doa tradisional dalam Gereja Katolik yang dipanjatkan untuk menghormati Inkarnasi Yesus Kristus.

Doa ini biasanya dibacakan tiga kali sehari, pagi pukul 06.00, siang pukul 12.00, dan sore pukul 18.00.

Berikut adalah doa angelus dalam bahasa Inggris & Indonesia.

The Angel of the Lord declared unto Mary, And she conceived of the Holy Spirit.

Hail Mary, full of grace, the Lord is with you; blessed are you among women, and blessed is the fruit of your womb, Jesus. Holy Mary, Mother of God, pray for us sinners now and at the hour of our death. Amen.

Behold the handmaid of the Lord, Be it done unto me according to your Word. Hail Mary…

And the Word was made flesh, And dwelt among us. Hail Mary…

Pray for us, O holy Mother of God, That we may be made worthy of the promises of Christ.

Pour forth, we beseech you, O Lord, your grace into our hearts: that we, to whom the Incarnation of Christ your Son was made known by the message of an Angel, may by his Passion and Cross be brought to the glory of his Resurrection. Through the same Christ our Lord. Amen.

The Angel of the Lord declared to Mary: And she conceived of the Holy Spirit.

Hail Mary, full of grace, the Lord is with thee; blessed art thou among women and blessed is the fruit of thy womb, Jesus. Holy Mary, Mother of God, pray for us sinners, now and at the hour of our death. Amen.

Behold the handmaid of the Lord: Be it done unto me according to Thy word.

And the Word was made Flesh: And dwelt among us.

Pray for us, O Holy Mother of God, that we may be made worthy of the promises of Christ.

Pour forth, we beseech Thee, O Lord, Thy grace into our hearts; that we, to whom the incarnation of Christ, Thy Son, was made known by the message of an angel, may by His Passion and Cross be brought to the glory of His Resurrection, through the same Christ Our Lord.

Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, Bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus. Salam Maria …

Aku ini hamba Tuhan, Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu. Salam Maria …

Sabda sudah menjadi daging, Dan tinggal diantara kita. Salam Maria …

Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, Supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Marilah berdoa (Hening)

Ya Allah, karena kabar malaikat, kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami.

Doa Malaikat Tuhan atau Doa Angelus adalah salah satu devosi untuk menghormati penjelmaan Tuhan menjadi manusia, dan didoakan tiga kali dalam sehari, pada pagi hari, siang hari dan sore hari, ketika lonceng dibunyikan. Doa Malaikat Tuhan terdiri dari tiga kali doa Salam Maria yang diselingi dengan beberapa ayat, jawaban, dan sebuah doa. Istilah "Angelus" berasal dari kata pertama dari doa ini dalam bahasa Latin.

Kebiasaan untuk mendoakan doa pada pagi hari dimulai di Parma, pada tahun 1318, ketika tiga kali doa Bapa Kami dan tiga kali doa Salam Maria diperintahkan untuk didoakan, untuk mendapatkan berkat kedamaian. Lonceng yang memberikan tanda dikenal sebagai Peace Bell. Hal serupa juga ditetapkan oleh Uskup Agung Arundel pada tahun 1399.

Lonceng yang dibunyikan pada siang hari dimaksudkan untuk memanggil orang-orang beriman untuk melakukan meditasi sebagai peringatan akan sengsara Yesus, dan hanya dibunyikan pada hari Jumat. Tetapi setelah beberapa saat, lonceng juga dibunyikan pada hari-hari lainnya.

Pada awalnya Doa Malaikat Tuhan hanya terdiri dari bagian pertama doa Salam Maria yang diulang tiga kali. Doa ini didoakan untuk keberhasilan para tentara Salib dalam peperangan pada masa itu.

Narasi yang diringkaskan dengan begitu indah di dalam devosi ini dapat ditemukan pada bab pertama Injil Lukas dan dari Injil Yohanes. Jadi, dengan mendoakannya, kita diingatkan pada pagi hari, siang hari dan sore hari akan Dia yang atas nama-Nya kita akan diselamatkan dan Bunda Maria. Selama Masa Paskah, doa Malaikat Tuhan diganti dengan doa Ratu Surga (Regina Cæli).[butuh rujukan]

℣. Maria diberi kabar oleh Malaikat Tuhan, ℟. bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus. Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.

Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin.

℣. Aku ini hamba Tuhan, ℟. terjadilah padaku menurut perkataanmu. Salam Maria ...

℣. Sabda sudah menjadi daging, ℟. dan tinggal di antara kita. Salam Maria ...

℣. Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, ℟. supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Marilah Berdoa: Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin.

℣. The Angel of the Lord declared unto Mary, ℟. and she conceived by the power of the Holy Spirit. Hail Mary, full of grace, the Lord is with thee. Blessed art thou amongst women, and blessed is the Fruit of thy womb, Jesus. Holy Mary, Mother of God, pray for us sinners, now and at the hour of our death. Amen.

℣. Behold the handmaid of the Lord. ℟. Be it done unto me according to thy word. Hail Mary...

℣. And the Word was made flesh, ℟. and dwelt amongst us. Hail Mary...

℣. Pray for us, O Holy Mother of God. ℟. That we may be made worthy of the promises of Christ.

Let us pray: Pour forth, we beseech Thee, O Lord, Thy grace into our hearts, that we to whom the Incarnation of Christ, Thy Son, was made known by the message of an angel, may by His Passion and Cross be brought to the glory of His resurrection; through the same Christ our Lord. Amen.

℣. Angelus Domini nuntiavit Mariae ℟. et concepit de Spiritu Sancto. Ave Maria, gratia plena, Dominus tecum. Benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventris tui, Iesus.

Sancta Maria, Mater Dei, ora pro nobis peccatoribus, nunc, et in hora mortis nostrae. Amen.

℣. Ecce, ancilla Domini. ℟. Fiat mihi secundum verbum tuum. Ave Maria...

℣. Et Verbum caro factum est. ℟. et habitavit in nobis. Ave Maria...

℣. Ora pro nobis, Sancta Dei Genetrix, ℟. ut digni efficiamur promissionibus Christi.

Oremus: Gratiam Tuam, quaesumus, Domine, mentibus nostris infunde, ut qui angelo nuntiante, Christi, Filii Tui, Incarnationem cognovimus, per passionem eius et crucem ad resurrectionis gloriam perducamur. Per eundem Christum, Dominum nostrum. Amen.

lonceng angelus di dentangkan saat jam-jam tepat untuk pendarasan doa angelus ( Pkl.06.00, 12.00, 18.00 ) di beberapa wilayah terkadang pada pukul 15.00 . Dentangan lonceng yang biasa didentangkan di gereja - gereja katolik pada umumnya dengan pola sebagai berikut:[butuh rujukan]

Nilai spiritual dan kepercayaan

Baik Topeng Barong maupun Tari Barong bukanlah semata hiburan bagi masyarakat Bali. Keduanya adalah elemen penting dalam kebudayaan Bali.

Pertunjukkan tersebut dianggap sebagai penghormatan masyarakat kepada leluhur. Hal ini juga menjadi simbol hubungan antara manusia dan alam semesta.

Baca Juga: 16 Lokasi Wisata Belanja Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi

Apa Itu Topeng Barong?

Topeng barong menggambarkan makhluk singa-anjing dalam tarian barong - WonderVerse Indonesia

Topeng Barong adalah topeng tradisional Bali yang mewakili makhluk singa-anjing baik hati. Ini digunakan dalam tarian Barong, yang merupakan drama tari popular yang menceritakan kisah pertarungan antara yang baik dan yang jahat.

Topeng Barong biasanya terbuat dari kayu atau bubur kertas dan dihiasi dengan ukiran dan lukisan yang rumit.

Topeng ini dikenakan oleh penari yang membawakan tarian Barong, yang merupakan tarian kompleks dan akrobatik yang membutuhkan banyak keterampilan serta latihan.

Tari Barong adalah atraksi wisata populer di Bali dan sering ditampilkan di pura, festival, dan acara publik lainnya.

Baca Juga: 14 Rekomendasi Wisata Bali untuk Pengalaman Tak Terlupakan

Malaikat Allah,Engkau yang diserahi oleh kemurahan Tuhan untuk melindungi aku, terangilah, lindungilah, bimbinglah dan hantarkanlah aku. Amin (Doa Malaikat Allah)

Cerita zaman baheula, tahun 60-an, saat belajar agama masa katekumenat di susteran Regina Pacis Bogor bersama Sr. Vincent Chang FMM, misionaris dari Taiwan.  Selalu diceritakan, di kanan-kiri seorang anak pasti ada sosok iblis dan malaikat. Kedua “makhluk adikodrati” ini berlomba-lomba memengaruhi si anak untuk berbuat kejahatan atau kebaikan. Dua kutub kekuatan yang saling tarik-menarik memperebutkan si anak agar taat kepada mereka. Sebagai anak kecil cerita ini amat menarik dan membekas di benak selamanya.

Bahkan pada waktu itu banyak gambar-gambar rohani indah, berwarna-warni, yang menggambarkan aktivitas anak-anak di berbagai tempat. Lalu ada malaikat bersayap yang selalu mengajak si anak untuk berbuat baik. Di sisi lain ada juga iblis bertanduk dan bertaring membujuk si anak melakukan kebalikannya.

Tiap malam sebelum tidur anak-anak dibiasakan berdoa Malaikat Allah, doa resmi yang ada dalam katekusmus masa itu, meskipun di zaman sekarang doa itu nyaris lenyap, bahkan banyak orang yang sudah tidak mengenalnya. Bersyukurlah, dekade terakhir mulai dipopulerkan (lagi) doa Angelus di Indonesia, yang didaraskan pada pukul 6, 12, dan 18 setiap hari. Sama-sama doa malaikat namun maknanya jauh berbeda dan orientasi doanya pun berbeda.

Malaikat Pelindung Tanpa Nama

Dua hari yang lalu kita baru saja merayakan para Malaikat Agung, Michael, Gabriel dan Rafael dalam liturgi harian. Mereka memiliki nama dan dipanggil sesuai namanya. Lalu bagaimana dengan para malaikat pelindung yang diperingati pada hari ini?

Dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Kongregasi untuk Ibadah Ilahi dan Disiplin Sakramen (The Congregation for Divine Worship and the Discipline of the Sacraments) pada tahun 2001 menyatakan bahwa para malaikat pelindung tidak memiliki nama, kita pun tidak bisa memberi nama kepada para malaikat pelindung, kecuali untuk Michael, Gabriel dan Rafael, yang namanya tercantum dalam Alkitab. (lihat Directory on Popular Piety in the Liturgy: Principles and Guidelines, No. 127)

Malaikat Pelindung & Hati Kudus Yesus

Hari ini, Jumat 2 Oktober 2020, Liturgi Gereja merayakan Peringatan Malaikat Pelindung, yang kali ini jatuh bertepatan dengan Jumat Pertama bulan Oktober.

Pengkotbah yang jeli pasti sanggup memadupadankan dua devosi dalam perayaan hari ini: devosi kepada Hati Kudus Yesus dan devosi kepada Malaikat Pelindung. Seseorang yang merindukan hatinya semakin menyerupai Hati Yesus tentu selalu ingat bahwa kerinduannya bisa terwujud kalau hidup hariannya juga mau diarahkan oleh kekuatan malaikat pelindungnya, yang ‘bisikan kebaikan’-nya selalu terdengar sayup-sayup dalam hati tiap orang.

Masalahnya, berani ngga kita buka hati kita masing-masing, menjauh sejenak dari ingar-bingar kebisingan dunia, lalu dalam keheningan mendengar suara bisikan malaikat pelindung yang akan mengantar kita bertemu dengan Allah.

Sosok adikodrati (supranatural, gaib) malaikat dan iblis dalam agama-agama Abrahamik adalah riil, bukan imajinasi karena diwartakan dalam kitab suci masing-masing. Ada banyak kisah suci menggambarkan peranan mereka dalam hidup manusia yang menyejarah di dunia fana ini.

Allah bersabda, “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan (Kel 23: 20).”

Jakarta, 2 Oktober 2020Agustinus Surianto Himawan

Malaikat Agung dan Malaikat Pelindung

oleh: P. William P. Saunders *

Kitab Suci mencatat nama tiga malaikat yang adalah utusan utama Allah, yaitu St Mikhael, St Rafael, dan St Gabriel. Mereka disebut malaikat agung oleh karena peran penting mereka dalam rencana Allah. St Mikhael, yang namanya berarti, “siapa yang seperti Allah”, memimpin bala tentara malaikat yang mencampakkan setan dan para malaikat yang memberontak ke dalam neraka; pada akhir zaman, St Mikhael akan menghunus pedang keadilan guna memisahkan yang baik dari yang jahat (bdk Why 12:7dst). St Gabriel, yang namanya berarti, “kekuatan Allah” menyampaikan kabar kepada Santa Perawan Maria bahwa ia telah dipilih menjadi Bunda Sang Juruselamat (bdk Luk 1:26-38). St Rafael, yang namanya berarti “kesembuhan dari Allah”, menyembuhkan mata Tobit yang buta (bdk Tobit 5).

Para malaikat adalah juga pelindung kita. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan, “Sejak masa anak-anak sampai pada kematiannya malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan dan doa permohonan” (No. 336). St Basilius (wafat 379) menegaskan, “Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Adversus Eunomium, III, 1). Sebagian besar dari kita, semenjak kecil telah belajar mendaraskan doa sederhana kepada malaikat pelindung kita, “Malaikat Allah, pelindungku tersayang, dengan perantaraan siapa kasih Allah dinyatakan kepadaku. Sejak saat ini dampingilah aku, untuk menerangi, melindungi, memimpin dan membimbingku.” Sebagian dari para kudus dapat melihat malaikat, seperti St Petrus (Kis 12:1-19), atau melihat malaikat pelindung mereka, seperti St Padre Pio dan St Elizabeth dari Hungaria.

Di samping itu, sebagai umat Katolik, kita ingat peran penting St Mikhael dalam membela kita melawan setan dan kuasa-kuasa jahat. Di penghujung abad ke-19, Paus Leo XIII (wafat 1903) mendapat penglihatan yang menubuatkan datangnya abad penderitaan dan perang. Dalam penglihatan tersebut, Tuhan mengijinkan setan memilih suatu abad di mana ia boleh melancarkan serangan-serangannya yang paling dahsyat melawan Gereja. Iblis memilih abad ke-20. Bapa Suci begitu tergerak hatinya oleh penglihatan ini hingga beliau menyusun suatu doa kepada Malaikat Agung St Mikhael, “Malaikat Agung St. Mikhael, belalah kami dalam peperangan. Jadilah pelindung kami dalam melawan segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan rendah hati agar Allah menaklukkannya, dan engkau, O panglima balatentara surgawi, dengan kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di seluruh dunia yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa. Amin.” Selama bertahun-tahun, doa ini didaraskan pada akhir Misa Kudus guna menumbangkan komunisme. Segenap umat beriman sepatutnya kembali berseru memohon pertolongan St Mikhael dalam memberantas kejahatan-kejahat dahsyat yang merajalela dalam dunia - aborsi, eutanasia, terorisme, pembantaian bangsa-bangsa tertentu, perkawinan sesama jenis, dan lain sebagainya.

Sebagai warga Gereja, kita menyadari peran serta para malaikat dalam kegiatan liturgi kita. Dalam Misa Kudus, pada bagian Prefasi sebelum Doa Syukur Agung, kita menggabungkan diri bersama segenap malaikat dan para kudus untuk melambungan madah pujian, “Kudus, kudus, kudus….” Dalam Doa Syukur Agung I, imam berdoa, “Allah yang Mahakuasa, utuslah malaikat-Mu yang kudus mengantar persembahan ini ke altar-Mu yang luhur.” Dalam Aklamasi Akhir Liturgi Pemakaman, imam berdoa, “Kiranya para malaikat menghantarmu ke dalam Firdaus; kiranya para martir datang menyambutmu dan membawamu ke kota suci, Yerusalem baru yang abadi.” Di samping itu, dalam penanggalan liturgi kita merayakan Pesta Para Malaikat Agung pada tanggal 29 September dan Pesta Para Malaikat Pelindung pada tanggal 2 Oktober.

Dalam doa-doa dan aktivitas harian kita, sepatutnyalah kita ingat akan para utusan Allah ini yang oleh karena kasih-Nya melindungi hidup kita dari malapetaka dan membimbing kita di jalan keselamatan.

* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria.

sumber : “Straight Answers: Archangels and Guardian Angels” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2004 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.

Ada begitu banyak kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia, salah satunya adalah topeng barong.

Berasal dari Bali, topeng barong memiliki daya tarik tersendiri yang membuat begitu banyak turis yang membawanya pulang. Baik sekadar untuk menjadikannya pajangan atau lebih dari itu.

Agar pengetahuanmu tentang topeng barong tidak kalah dengan para turis asing, yuk cari tahu apa itu topeng barong, fungsi, cara membuatnya, hingga arti dari pewarnaannya.

Penting dalam kehidupan sosial

Topeng Barong adalah properti pendukung yang penting dalam pertunjukan Tari Barong. Tarian ini umumnya dipentaskan dalam berbagai acara adat masyarakat Bali, seperti pernikahan, upacara kematian, dan perayaan-perayaan agama.

Topeng Barong maupun tariannya adalah bagian penting dalam kehidupan sosial serta dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.